5 Selama 22

Sebagai pembaca dan penonton yang baik sekaligus kurang baik saya setelah melalui duapuluhdua tahun membaca fiksi, nonfiksi dan menonton film akan menyusun daftar teratas secara subjektif.

Nonfiksi

  1.  Petavatthu (Kisah Mengenai Alam Hantu Kelaparan)

Jujurly speaking saya belum memiliki edisi cetaknya, tetapi saat saya membacanya melalui aplikasi Tipitaka saya langsung jatuh cinta. Kitab ini terasa sangat cocok dengan kesukaan saya dengan tulisan realisme magis. Tipitaka memiliki pendekatan yang sangat penuh kasih. Dalam menggambarkan sebab kelahiran di alam Peta Tipitaka tidak menghakimi, Ia malah mendorong kita untuk berbuat baik dan menolong mereka. Setidaknya dengan membaca Petavatthu ini saya memiliki banyak motif baik untuk berdana.

2.    Prajnaparamita Hrdaya Sutra

Kalau suka serial Kera Sakti pasti pernah mendengar petikan sutra ini. Biksu Tong sering mengucapkannya, “kosong adalah isi, isi adalah kosong.” Secara penerjemahannya di film itu terjadi keanehan. Sutra dari aliran Mahayana ini begitu indah, ia langsung meresap ke dalam batin. Deskripsinya mengenai kesunyataan (kekosongan) begitu mendalam: “materi adalah kosong, kosong adalah materi…begitu juga perasaan, bentuk-bentuk pikiran, pencerapan dan kesadaran. dst” Saya sampai menangis terharu saat mendengarnya di film Little Buddha.

3.     Ensiklopedia dinosaurus bersayap

Buku ini hadiah dari Papa waktu SD dulu, saya suka membacanya berulang-ulang, memandangi gambarnya yang detail mengenai Pterodaktil dkk. Mereka adalah penguasa langit purba yang hebat.

4.      Dari Jawa Menuju Atjeh

Buku mbak Lin ini begitu luas membahas tema Islam hingga seksualitas. Tetapi ia memotret kesemuanya dengan cara yang cerdas dan seimbang. Seperti fotografer ia menjepret gambar-gambar yang penuh kisah dan pasti ada orang dan kehidupan yang sebenarnya di sana bukan hanya lanskap dan keindahan saja.

 

5.     How o Write A Damn Good Novel

Buku dari FJ ini pernah menjadi acuan saya dan teman saya untuk belajar menulis. FJ mengulas dengan detail cara membuat sebuah cerita yang dramatis. Tapi karena saya murid yang kurang ajar saya hanya sedikit menggunakan cara-cara yang diberikan FJ.

Leave a comment