Berdiri mereka di balik dinding,
di persimpangan.
Berdiri mereka di ambang pintu,
kembali ke rumah.
Tetapi saat makanan dan minuman terhidang
tak ada yang mengingat mereka.
Sebagai buah karma hidup yang lalu.
Kemudian ia yang merasakan kesusahan keluarganya
berdana makanan dan minuman -layak dan bersih-
dan berpikir: “Ini untuk saudara kami.
Semoga mereka berbahagia.”
dan mereka yang berkumpul di sana
kerumunan arwah keluarga
berterima kasih dan mengucap berkat
atas makanan dan minuman itu:
“semoga saudara kami berumur panjang
karenanya kami mendapatkan ini semua
kami telah dihormati
dan tak ada penebar yang tak menuai.
Karena di sini (alam hantu kelaparan)
tiada cocok tanam
tiada penggembalaan
tiada perdagangan
tiada mata uang
Mereka yang meninggal dan
menjadi hantu kelaparan
hanya hidup dari apa yang dilimpahkan.
Seperti air menghujani bukit
lalu mengalir ke lembah
Semua yang dilimpahkan
berguna bagi yang telah mati.
“Ia melimpahkan kepadaku, melakukan jasa untukku,
merekalah keluarga, pasangan, dan sahabatku.”
Pelimpahan harus dilakukan kepada mereka yang mati
saat kita mengingat jasa yang lalu.
Karena tak ada tangisan,
tak ada kesusahan,
tak ada ratapan
yang berguna bagi ia yang mati.
Tetapi ketika dana diberikan, secara baik kepada Sangha
akan seketika berguna dalam waktu lama.
Seperti itulah
jasa telah dilakukan bagi keluarga
penghormatan diberikan kepada yang mati,
dan kekuatan diberikan kepada bikkhu.
dan kebaikan yang telah dilakukan
tidaklah sedikit.
Catatan:
Alam Peta atau alam hantu kelaparan adalah satu dari empat alam rendah. Sebagai akibat dari karma semasa hidup, mereka terlahir kelaparan berkeliaran mencari keluarganya semasa hidup.